THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Kamis, 25 Oktober 2007

Menekuni Budidaya Sayuran Organik

Budidaya sayuran organik kini menjadi usaha yang menguntungkan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, membuat banyak orang beralih ke makanan yang alami. Sehingga sayuran organik kini banyak digemari.
Salah seorang yang menekuni usaha pertanian sayuran organik adalah Nanang, di kawasan Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.
Untuk mencapai lokasi kebun organik milik Nanang dapat mengambil arah ke Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat. Di lahan seluas dua koma tiga hektar ini, Nanang menanam berbagai jenis sayuran organik, mulai dari wortel, kol, sawi hingga jagung dan kacang-kacangan.
Tiap minggunya perkebunan ini mampu memasok hungga lima ratus kilo gram sayuran organik berbagai jenis, yang dikirim langsung ke sejumlah pelanggan tetapnya di sekitar Kota Jakarta.Nanang, telah menekuni usaha ini sejak enam tahun lalu. Di tempat ini, dia mengembangkan penanaman sejak dari bibit. Bibit sayuran berupa biji-bijian ditanam di ruang penyemaian, selama tiga sampai empat minggu.
Setelah sayuran tumbuh kemudian dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan. Lahan terlebih dahulu digemburkan dan diberi pupuk kandang. Cara menanamnya sederhana. Seperti bibit sawi putih ini.
Dalam menanam sayuran organik ini, pola tanam dan jenis sayuran yang ditanam sangat mempengaruhi hasil panen. Di dalam pola pertanian organic, dilakukan rotasi tanaman dan pengayaan jenis tanaman pada blok-blok tertentu. Sehingga tanaman sayur lebih beragam seperti pola tumpangsari.
Pola tanam sayuran secara acak ini dimaksudkan agar tanaman lebih tahan terhadap hama penyakit.
Untuk mencegah dan mengendalikan hama penyakit dalam pertanian organik, digunakan cara alami. Tumbuh-tumbuhan seperti umbi gadung, daun pepaya, daun mimba dan daun mahoni ditanam sebagai pencegah hama.Tanaman brokoli ini telah siap dipanen. Cara memanennyapun sederhana, cukup menggunakan alat pemotong.
Selain menanam sayur-sayuran, di tempat ini Nanang juga menanam tomat. Kelebihan tomat yang ditanam secara organik lebih segar dan lebih tahan lama. Bahkan bisa dikonsumsi langsung tanpa efek samping.
Sayuran organik harganya jauh lebih mahal dibandingkan sayuran biasa. Di pasaran harganya bisa mencapai tiga hingga lima kali lebih mahal dari sayuran biasa.
Para pelanggan sayuran organik adalah para ekspatriat, terutama dari Jepang dan Korea, serta golongan menengah keatas yang sangat menjaga konsumsi sayurannnya.
Nanang memiliki dua puluh pelanggan ekspatriat. Sayuran organik hasil produksinya dikirim langsung ke rumah pelanggan di apartemen dan perumahan mewah di Jakarta.

0 komentar: