Aku rasakan dingin yang menusuk kalbu
Menyimpan rasa kepedihan teramat sangat
Hingga tak terasa airmata jatuh dalam kesakitan
Aku seperti dewi kematian yang menakutkan
Menyebarkan perasaan cinta di
Ruang kosong para dewa
Hingga sang dewapun tak mampu untuk menghindarinya
Oh……cinta, ruang yang kuciptakan telah menyakitinya
Mampu mengubah dirinya, dari seorang rama menjadi rahwana
Bagaimana aku menjelaskan kepadanya tentang takdir kehidupan
Bahwa manusia hanya bisa berencana tapi
Tuhan yang menentukan
Bahwa jalan yang kita tempuh selama ini adalah sebuah kesalahan
Bahwa selama ini hatiku telah tersakiti dengan semua perlakuannya
Bahwa cara dia mencintaiku telah mengantarku pada sebuah penderitaan
Tuhan……
Apapun yang dia lakukan untukku
Dia adalah tetap masalalu yang pernah memberikanku sebuah kebahagiaan
Dia adalah kisah yang telah mengisi hari-hariku dengan keindahan
Dia adalah dia……
Tuhan……
Jangan ubah dia karena sebuah cinta yang tak bisa dimiliki
Yakinkan hatinya, bahwa masih ada dewi cinta yang lain
Yang bisa mencintainya sepenuh hati tanpa harus tersakiti
Berikan dirinya curahan kasih sayang tiada henti, jangan sebuah kebencian
Berikan dirinya keikhlasan yang hakiki, jangan nafsu amarah yang membelenggu
Sebagai gantinya, aku akan hiraukan segenap perasaan sakit yang telah menetap dihati
Tuhan……
Sampaikan permohonan maafku untuknya lewat wewangian angin surgawi
Kamis, 25 Oktober 2007
Cinta di Ruang Kosong
Diposting oleh kayu_nanda di 06.27 0 komentar
Menekuni Budidaya Sayuran Organik
Budidaya sayuran organik kini menjadi usaha yang menguntungkan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, membuat banyak orang beralih ke makanan yang alami. Sehingga sayuran organik kini banyak digemari.
Salah seorang yang menekuni usaha pertanian sayuran organik adalah Nanang, di kawasan Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.
Untuk mencapai lokasi kebun organik milik Nanang dapat mengambil arah ke Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat. Di lahan seluas dua koma tiga hektar ini, Nanang menanam berbagai jenis sayuran organik, mulai dari wortel, kol, sawi hingga jagung dan kacang-kacangan.
Tiap minggunya perkebunan ini mampu memasok hungga lima ratus kilo gram sayuran organik berbagai jenis, yang dikirim langsung ke sejumlah pelanggan tetapnya di sekitar Kota Jakarta.Nanang, telah menekuni usaha ini sejak enam tahun lalu. Di tempat ini, dia mengembangkan penanaman sejak dari bibit. Bibit sayuran berupa biji-bijian ditanam di ruang penyemaian, selama tiga sampai empat minggu.
Setelah sayuran tumbuh kemudian dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan. Lahan terlebih dahulu digemburkan dan diberi pupuk kandang. Cara menanamnya sederhana. Seperti bibit sawi putih ini.
Dalam menanam sayuran organik ini, pola tanam dan jenis sayuran yang ditanam sangat mempengaruhi hasil panen. Di dalam pola pertanian organic, dilakukan rotasi tanaman dan pengayaan jenis tanaman pada blok-blok tertentu. Sehingga tanaman sayur lebih beragam seperti pola tumpangsari.
Pola tanam sayuran secara acak ini dimaksudkan agar tanaman lebih tahan terhadap hama penyakit.
Untuk mencegah dan mengendalikan hama penyakit dalam pertanian organik, digunakan cara alami. Tumbuh-tumbuhan seperti umbi gadung, daun pepaya, daun mimba dan daun mahoni ditanam sebagai pencegah hama.Tanaman brokoli ini telah siap dipanen. Cara memanennyapun sederhana, cukup menggunakan alat pemotong.
Selain menanam sayur-sayuran, di tempat ini Nanang juga menanam tomat. Kelebihan tomat yang ditanam secara organik lebih segar dan lebih tahan lama. Bahkan bisa dikonsumsi langsung tanpa efek samping.
Sayuran organik harganya jauh lebih mahal dibandingkan sayuran biasa. Di pasaran harganya bisa mencapai tiga hingga lima kali lebih mahal dari sayuran biasa.
Para pelanggan sayuran organik adalah para ekspatriat, terutama dari Jepang dan Korea, serta golongan menengah keatas yang sangat menjaga konsumsi sayurannnya.
Nanang memiliki dua puluh pelanggan ekspatriat. Sayuran organik hasil produksinya dikirim langsung ke rumah pelanggan di apartemen dan perumahan mewah di Jakarta.
Diposting oleh kayu_nanda di 06.23 0 komentar